Selasa, 14 April 2009

Presiden: Aksi Politik Saat Ini Belum Jadi Ancaman



JAKARTA - Perkembangan politik di tanah air terutama di ibu kota diwarnai dengan suhu politik yang memanas. Meski demikian, aksi politik saat ini masih dalam tarap wajar dan belum menjadi satu ancaman serius.

Demikian dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kesempatan rapat kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/4/2009).

"Saya kira kita semua sudah mengantisipasi dan mencegah jangan sampai proses demokrasi yang sama-sama kita kawal menjadi cacat karena tidak dipatuhinya aturan main," papar SBY.

Menurut Presiden, gerakan politik atau protes masih dibenarkan dalam demokrasi, termasuk dalam pemilu yang tentunya berharap semua itu dapat disalurkan melalui jalur yang sudah diatur dalam undang-undang.

"Lebih baik kita cegah dan kita ikuti mekanisme aturan yang ada. Saya setuju bahwa apapun tuntutan dan gugatan itu kita respons dan ditindaklanjuti sesuai aturan yang ada," jelas Kepala Negara.

Presiden SBY juga mengatakan, kampanye terbuka pileg bisa dikatakan berjalan relatif baik. "Kita menilai, apa yang kita pantau, laporan dari semua pejabat pemerintahan temasuk gubernur dari seluruh Indonesia, pelaksanaan kampanye terbuka pileg pada prinsipnya berjalan aman, tertib, dan lancar," katanya.

SBY menambahkan, pelaksanaan pemungutan suara juga berlangsung relatif aman dan lancar. "Memang ada sejumlah gangguan dalam skala kecil yang terjadi di Papua. Tapi dari laporan intelijen dan penjelasan dari TNI, tidak berkait langsung dengan kompetisi di pemilu ini."

Di sisi lain, sambung SBY, muncul beberapa kasus disertai dengan tuntutan seperti dimuat media massa. Apa yang disampaikan berbagai pihak seperti pelanggaran pileg, diduga ada yang bersifat administratif dan pidana. "Tapi biarkanlah proses hukum yang sedang berjalan diselesaikan," tandas Presiden.(ram)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar